Segelintir dari cerita kehidupanku. Bukankah hidup ini terkadang mirip dengan cerita novel? Bedanya, kisah ini masih terus berlanjut dan terus berlanjut.. so, nikmati alur ceritanya kawan.. "PEZIARAHAN TUK MENJADI SEORANG DON CORLEONE"

Minggu, 29 Januari 2012

Filipi 1:21-25



Filipi 1:21-25 adalah bagian dari surat rasul Paulus yang ditujukan kepada jemaat di Filipi. Paulus mengirimkan suratnya untuk memberikan kabar, tanggapan mengenai jemaat Filipi dan dirinya. Filipi merupakan salah satu tempat yang disinggahi dalam rangka pekabaran Injil. Dalam pekabaran injilnya, Paulus tidak ingin hanya jangka pendek saja tetapi dia ingin hubungannya dengan jemaat-jemaat yang disinggahinya tetap berjalan dengan baik dan tentunya keinginannya ialah agar jemaat itu tetap berpegang teguh dalam iman kepada Kristus. Dalam suratnya, Paulus menceritakan keadaannya dan keinginannya kepada gereja di Filipi. Tentunya Filipi 1:21-25 ini tidak bisa dibaca hanya sekilas saja tetapi juga harus melihat teks-teks di sekitarnya yang berhubungan. Yang menjadi pertanyaan adalah apa tujuan pokok dan arti yang ingin disampaikan paulus kepada jemaat dalam Filipi 1:21-25? Apa makna dari surat ini? 

b. ISI
Filipi 1-21-25
Ayat 21 : Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan
   22 : Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi  buah. Jadi mana yang harus kupilih, aku tidak tahu
   23 : Aku didesak dari dua pihak: aku ingin pergi dan diam bersama bersama-sama dengan Kristus – itu memang jauh lebih baik;
    24 : tetapi lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena kamu.
    25 : Dan dalam keyakinan ini tahulah aku : aku akan tinggal dan bersama-sama lagi dengan kamu sekalian supaya kamu makin maju dan bersukacita dalam iman, 

Bila kita hanya membaca Filipi 1:21-26 ini maka kita akan bertanya : apa maksud dari tulisan ini ! pada ayat 21 Paulus berkata ”karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan”. Kata ”karena” disini berfungsi untuk menjelaskan dan menghubungkan dengan ayat sebelumnya yaitu Paulus ingin menjelaskan bagaimana Kristus dengan nyata dimuliakan dalam tubuh dan hidupnya. Tentunya Paulus berkata seperti ini pasti mempunyai alasan. Jadi apa maksud dari perkataan ini? Pada ayat- ayat sebelumnya diceritakan bagaimana keadaan Paulus dan keinginannya kepada jemaat Filipi. Paulus yang sedang dalam penjara sepertinya ingin berbagi kisah dengan jemaat Filipi. Pada ayat sebelumnya dikatakan bahwa dia dipenjarakan karena mengabarkan atau memberitakan kabar Kristus (Flp 1:13). Dia dipenjarakan bukan karena melakukan kejahatan seperti yang dia lakukan waktu sebelum bertobat. Tetapi sekali lagi, dia dipenjarakan karena memberitakan Injil Kristus ( Flp 1:13). Apakah Paulus mengatakan ini hanya untuk menguatkan dirinya  karena dia tahu bahwa dia sedang berhadapan dengan kematian? Pasti ada kemungkinan demikian mengingat dia dipenjarakan dan ada hukum yang mengikatnya.   VEmoi. ga.r to. zh/n Cristo.j lebih cocok diartikan dengan ”Karena bagi saya, tujuan hidup saya hanyalah kristus” (BIS), melihat perjalanan Paulus yang selalu mewartakan Injil walaupun dia dipenjarakan dan selalu mengalami kesulitan dimana-mana tetapi dia tetap memberitakan tentang kristus. Dalam artian Paulus hanya memiliki satu tujuan yaitu mengabarkan dan mengikuti Kristus. ”mati adalah keuntungan” apa maksud Paulus mengatakan hal ini ? apakah karena dipenjara membuat dia pasrah akan hidupnya sehingga dia berkata seperti itu ? Tom Jacobs mengatakan, bahwa dilihat dari sudut Kristus dan pewartaan Injil, hidup dan mati sama. Juga dari sudut Paulus sendiri bahwa mati bukan hanya ”keuntungan” melainkan ”jauh lebih baik”.[1] Apakah karena keyakinannya akan bersama Kristus kelak? Apakah Paulus sudah begitu yakin dengan hidupnya sehingga dia mengatakan ini atau Paulus merasakan dekatnya dirinya dengan saat kematian mengingat bahwa dia sedang dalam proses hukum di penjara ?
Bila kita lihat pada Kisah Rara Rasul 16:22-24 dikatakan bahwa Paulus dimasukkan kedalam penjara setelah pakaiannya dikoyakkan dan di dalam penjara kakinya dipasung sangat kuat. Charles Ludwig mengatakan bahwa penjara-penjara di Amerika yang terburuk sekalipun masih merupakan istana-istana bila dibandingkan dengan penjara-penajara kerajaan Yunani. Dengan sedikit lubang udara, fasilitas kesehatan yang tidak memadai, dan makanan yang sangat buruk, kehidupan seorang tahanan merupakan suatu siksaan. Paulus dalam keadaan yang bahkan menyedihkan dari biasanya, karena kaki mereka terbelenggu dalam pasungan yang kuat, sepantasnyalah Paulus mengeluh.[2] Jadi, Paulus merasakan dekat dengan kematian mungkin saja demikian melihat perlakuan yang dialaminya  dipenjara.  Paulus seakan-akan tidak dapat menentukan pilihannya antara hidup dan mati. Tetapi sepertinya Paulus tidak merasa takut atau putus asa akan hidupnya karena bukan hanya satu kali dia merasakan siksaan dalam memberitakan Injil. Paulus mengetahui konsekwensi mengikut Kristus(Flp 1:29-30). Dilihat dari pertobatannya hingga pengutusannya menjadi rasul oleh Kristus meyakinkan dia bahwa hidup dan mati adalah sama saja karena kedua-duanya mempunyai tujuan yang sama yaitu bersama Kristus.
Ayat 22 terlihat adanya hubungan yang erat dengan ayat 21. pada awal ayat 21 ini terdapat kata   eiv de. to. zh/n evn sarki, ”tetapi jika harus hidup dalam daging”. terlihat masih adanya yang ingin diungkapkan Paulus perihal perkataanya pada ayat 21. ”tetapi jika aku harus hidup didunia ini, itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus aku pilih, aku tidak tahu.” disini Paulus ingin mengungkapkan keinginannya untuk hidup dan menjelaskan arti hidup yaitu ”bekerja memberi buah”. Apa arti dari kalimat ini ? e;rgou (work) yang berarti ”bekerja” dalam artian  memberi, mengabarkan Injil (merasul). Kata ”buah (fruit)” sepertinya merupakan istilah atau ungkapan dari Paulus. Kata ”buah” disini bisa juga diartikan dengan ”keuntungan, manfaat (advantage) dan action yang berarti aksi atau tindakan. Berarti arti dari ” bekerja memberi buah” adalah melakukan sesuatu aksi (merasul) agar memberikan manfaat bagi jemaat Filipi tentunya. Disini tampak pandangan Paulus tentang arti hidup. Baginya hidup bukan untuk dinikmati sendiri melainkan hidup adalah untuk orang lain. Apakah hal ini merupakan prinsip hidup Paulus?
Setelah dia bertobat (menjadi rasul) dan menderita akibat dari memberitakan Injil, dia selalu ingin memberikan yang terbaik bagi jemaat (Flp1:25). Jadi untuk mengerti maksud dari perkataan ini, lebih cocok menggunakan terjemahan dari BIS yaitu ”tetapi kalau dengan hidup di dunia ini, saya dapat melakukan pekerjaan yang lebih berguna”. Perkataan Paulus dilanjutkan dengan mengatakan ” jadi mana yang harus aku pilih, aku tidak tahu”. Kata ”jadi” disini ingin membuat kesimpulan dari perkataan-perkataannya sebelumnya yaitu pilihan hidup atau mati. Kesimpulan yang diambil Paulus adalah ”jadi mana yang harus aku pilih, aku tidak tahu”. Kalimat ini menjadi membingungkan. Paulus bukannya memilih satu dari antara pilihannya melainkan dia tidak tahu harus memilih yang mana. Apakah Paulus dapat menentukan sendiri pilihannya mengenai hidup dan matinya? Apakah Paulus mempunyai kesempatan untuk memilih ? Collage melihat ayat 20 sebagai bukti yang paling nyata bahwa Paulus disini harus memilih antara membela diri (secara efektif) atau diam. Diam berarti mati, membela diri berarti pembebasan untuk kerasulannya.[3]
Pada ayat 23 dikatakan bahwa Paulus didesak dari dua pihak. Apa maksud Paulus dengan ”dua pihak”? Pihak pertama adalah ingin pergi dan diam bersama-sama dengan dengan Kristus dan pihak kedua adalah untuk tinggal didunia ini karena kamu (jemaat Filipi). Ayat 23 ini sangat berbeda dengan dengan ayat 22. pada ayat 22 dikatakan bahwa Paulus mempunyai salah satu pilihan yaitu hidup dan bekerja menjadi buah. Tetapi pada ayat 23 ini Paulus mengungkapkan pilihan lain yaitu bersama-sama dengan Kristus. Hal ini  diperjelas lagi ”itu memang jauh lebih baik”. Dari sini juga sepertinya Paulus juga memilih bersama-sama dengan Kristus. Disinilah letak kebingungannya. Apakah ayat 23 ini adalah karena kegelisahannya tentang kematian ? Apakah perkataan ini berguna untuk penghiburan bagi dirinya?  Bisa saja demikian karena pada saat itu Paulus sedang berada dalam penjara yang sepertinya dia belum tahu kapan dia keluar dari penjara. Kalimat ”bersama-sama dengan Kristus” terdapat juga pada kitab Roma 6,8 dan kolose 20. Perkataan ini dibuat oleh Paulus sendiri, berpangkal pada gagasan pokok yakni Paulus ingin mengungkapkan kekhususan hidup kristiani yaitu hidup bersatu dengan Kristus.[4]
Pada Ayat 24 terdapat kata  de. yang berarti ”tetapi”. Paulus ingin mengatakan sesuatu yang dia inginkan pada saat itu. Pada ayat 23 Paulus mengatakan bahwa dia ingin bersama-sama dengan kristus. Perkataan itu ternyata bukan yang paling diinginkan Paulus karena pada ayat 24 dia mengatakan ”tetapi lebih perlu untuk tinggal didunia ini karena kamu”. Apakah perkataan ini merupakan keputusan akhir dari Paulus? Apa alasan Paulus berkata ” lebih perlu”? Siapa maksud Paulus dengan perkataan ”kamu”? Paulus, dalam suratnya ini mengatakan kepada jemaat Filipi perihal keputusan atau pilihan terbaiknya yakni ”tinggal didunia ini” yang berarti Paulus membuat suatu pilihan yaitu hidup. Mulai ayat 20 sampai 23 sepertinya terdapat kebingungan paulus dalam mengambil keputusan. Tetapi pada ayat 24 semua diperjelasnya dengan memilih hidup. Paulus berkata ”lebih perlu” karena hal ini yang terpenting untuk saat itu mengingat semua yang terjadi di Filipi. Paulus telah mengungkapkan  keyakinannya dan sepertinya dia mengungkapkannya dengan optimisme. Sebenarnya hal ini telah diungkapkan paulus pada ayat sebelumnya yaitu ”hidup di dunia, bekerja menjadi buah” (ayat 22) dan pada ayat 24 dikatakan bahwa ”tinggal di dunia” . Paulus mengungkapkan kerinduannya kepada jemaat Filipi yang tentunya dia masih menginginkan pertemuan untuk menghilangkan kerinduannya itu (Flp 1:8, 25 dan 27). Kata ” u`ma/j ” berarti ”kamu” pada perkataan Paulus ini ditujukan kepada semua orang kudus di Filipi, para penilik jemaat dan para diaken (Flp 1:1). Siapa yang dimaksudkan dengan orang kudus ? Yang dimaksud orang kudus yakni mereka yang berbeda dari orang-orang lain dan mereka yang telah dikuduskan bagi Allah karena hubungannya yang khusus dengan Yesus Kristus  dan inilah yang seharusnya terjadi pada diri setiap orang kristen.[5] Semua orang yang dimaksudkan paulus ini adalah orang orang yang melakukan persekutuan dalam berita Injil (Flp 1:5).
Pada ayat 25 dikatakan ” dan dalam keyakinan ini tahulah aku : aku akan tinggal”. Dalam keyakinan Paulus yang mana? Ayat 25 ini merupakan sambungan dari perkataan Paulus pada ayat sebelumnya (ayat 24). Keyakinan yang dimaksud Paulus adalah keutamaannya sebagai rasul yaitu lebih perlu untuk tinggal di dunia ini karena ”kamu”. Sepertinya Paulus telah memahami panggilannya sebagai rasul. Seorang rasul tentunya harus memberitakan Injil dan senantiasa menemani dan membantu jemaat dalam  pemberitaan tentang kristus.  Paulus sudah mempunyai keputusan yang bulat dan karena itu dia memberikan janji kepada jemaat Filipi bahwa dia akan tinggal bersama-sama lagi   paramenw/. ”Tinggal bersama-sama” yang maksud bukan sekedar tinggal tetapi parameno bisa juga berarti abide (berdiam) yang berarti Paulus ingin memberikan perhatian khusus kepada jemaat Filipi. Kata ”lagi” disini menunjukkan janji Paulus untuk bertemu ketemu kembali. Sepertinya dia yakin bahwa dia akan segera keluar dari penjara dan dapat kembali mengabarkan Injil dan bersuka cita bersama jemaat.   Pada ayat ini Paulus memberikan penghiburan agar jemaat tidak goyah imannya dalam memberitakan Injil  dan sesudah keluar dari penjara paulus berjanji untuk bertemu agar jemaat Filipi semakin maju. Sepertinya Paulus sudah sadar akan pertobatannya, panggilan kerasulannya   untuk bekerja di dunia memberitakan Injil. ”bersukacita dalam iman ”. Apa artinya?
Kata ”bersukacita” juga terdapat pada ayat 18 yaitu perihal pemberitaan Kristus walaupun dengan maksud yang berbeda-beda. Bersukacita pada ayat 25 ini adalah penekanan Paulus pada sukacitanya sendiri karena pemberitaan Injil dan tugas kerasulannya. Paulus ingin jemaat Filipi sama seperti dia yang selalu bersukacita dan tetap memberitakan Injil walaupun banyak tantangannya(Flp 1:28).

PENUTUP
Paulus yang adalah rasul ingin memberikan kabar kepada jemaat Filipi. Paulus menginginkan terus adanya komunikasi antara dia dengan jemaat Filipi walaupun sedang dalam penjara karena membertakan Kristus. Melalui suratnya, Paulus mengungkapakan segala keinginannya dan sepertinya kegelisahannya juga. Paulus diperhadapkan dengan dua pilihan (walaupun dia sendiri yang membuat dua pilihan itu) yang sulit baginya untuk memilih satu yang paling baik. Ternyata kedua pilihan tersebut mempunyai nilai yang sama yaitu baik. Hal inilah yang sepertinya yang membuat Paulus bingung untuk menentukan pilihannya. Dia khawatir Jemaat Filipi tidak lagi memberitakan Kristus padahal dia tidak dapat menemani dan mendampingi  jemaat Filipi. Paulus memberikan suatu penguatan agar jemaat Filipi selalu bersukacita dalam memberitakan Kristus dan tidak terpengaruh atas dipenjaranya Paulus.
Paulus ingin mengatakan bahwa mengikut Kristus tidak selalu mendapati jalan yang mulus tetapi banyak tantangan. Tetapi dibalik rintangan dan penderitaan itu ada tujuan yang akan diperoleh yaitu kebahagiaan dan akan bersama Kristus. Paulus ingin menyampaikan kepada jemaat Filipi bahwa hidup dan mati sama saja jika menjadi pengikut Kristus. Kegelisan dan pergumulan selaluada walaupun menjadi pengikut Kristus tetapi Paulus ingin mengingatkan jika tetap bisa bertahan dan memilih jalan yang terbaik maka Kristus juga akan memberikan yang terbaik bagi kita.  Walaupun Paulus sedang mengalami kesulitan tetapi dia tetap memberikan semangat dengan mengatakan bahwa pilihannya adalah tetap tinggal di dunia agar dapat bekerja dan bersama-sama lagi dengan jemaat Filipi. Kerinduan Paulus untuk hidup bukanlah demi dirinya sendiri, melainkan demi mereka yang seharusnya ingin dibantu. Ketika saudara membaca tulisan ini, itu berarti saudara memilih untuk hidup. Jika demikian yang menjadi pertanyaan reflektif bagi kita: Untuk siapa dan untuk apa kita hidup? Bukankah hidup kita seharusnya menjadi buah (bermanfaat) bagi orang lain? Bukankah kehadiran kita di dalam hidup ini juga berguna untuk memberikan semangat kepada orang lain? hidup adalah pilihan. Dan ketika kita telah memilih berarti kita harus bersedia mempergunakan kehidupan itu sesuai dengan kehendak Tuhan yaitu menjadi buah. Kiranya Tuhan memberikan kita kekuatan untuk melakukannya. 

Daftar Pustaka

  1. Willi Marxsen, Pengantar Perjanjian baru (Pendekatan Kritis Terhadap Masalah-masalahnya), Jakarta : BPK, 2003.
  2. Tom Jacobs, PAULUS (Hidup, Karya dan Teologinya), Yogyakarta : Kanisius, 1983.
  3. Charles ludwig, Kota-Kota Pada Zaman Perjanjan Baru, Bandung : Penerbit Kalam Hidup, 1976.






[1] Tom Jacobs,  PAULUS (Hidup, Karya dan Teologinya), Yogyakarta : Kanisius,1983, hal. 297.
[2] Charles Ludwig, Kota-Kota Pada Zaman Perjanjan Baru, Bandung : Penerbit Kalam Hidup, Hal.60.
[3] Tom Jacobs, PAULUS (Hidup, Karya dan Teologinya), Yogyakarta : Kanisius, 1983, hal. 297.
[4] Ibid., hal. 298.
[5] William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari, Jakarta : BPK, 2006, Hal. 23.

Tidak ada komentar:
Write komentar