Salam dari surga
buat malaikat pembela kebenaran. Hari ini saya punya cerita. Cerita tentang
keagungan dan misteri Tuhan dalam hidup ini. Begini kisah kasihnya:
Pelabuhan tempat penyeberangan Cilacap |
Hari ini sungguh
membahagiakan bagi BBL. Kebahagiaan itu datang ketika Tuhan masih mempercayakan
kehidupan dihari ini kepada BBL, yang membuat hari ini penuh dengan perenungan
tentang kehidupan. Teriak BBL “tidak sia-sia aku bangun pagi..hehe.” Sungguh luarbiasa
BBL bisa bangun pukul 03.58 pagi. Bukankah itu sebuah kabar baik?
(toeng..toeng) Ya, itu kabar baik sehingga perenungan pun dimulai dari dunia
yang masih gelap, mulai berkabut, terang, matahari bersinar dengan gagahnya
hingga matahari mulai kembali bersembunyi. Satu hari yang penuh dengan sukacita
bersama Tuhan dan sesama.
BBL memulai
perenungannya ketika kendaraan yang ditumpanginya bergerak sangat lincah
menaklukkan jalanan yang masih sepi kendaraan. Tetapi tidak dengan mahluk Tuhan
yang paling mulia, si manusia. mereka telah tebangun mendahului BBL. Dengan
gesitnya manusia-manusia itu bergerak kesana-kemari di pasar pagi. Ada yang
merapikan barang dagangannya, ada pula yang mencari barang dan sayuran untuk
dimasak lalu dijual. Tidak ada yang berhela-hela. Semua manusia itu melakukan
aktivitasnya. Dari yang muda hingga yang tua ada disana. Mereka dengan
semangatnya memanfaatkan setiap detik kehidupan. Tiba-tiba kendaraan yang
ditumpangi BBL berhenti mendadak karena ada seorang nenek yang menyeberang.
Yang pasti kepala BBL pun terbentur sehingga muncul kalimat yang rada aneh: “Apakah
Tuhan melihat manusia-manusia yang semangat bekerja ini?” Tuhan mahakuasa yang
dipuja-puja itu sangat kuat dan tak tergoyahkan terlihat sangat berbeda dengan
si manusia yang berjuang dengan berkeringat di pagi hari untuk menikmati malam
dengan tidur terlelap. Yesus mengatakan bahwa siapa yang mau mengikut Dia harus
memikul salibnya setiap hari (Luk 9:23).
Apakah
perjuangan manusia-manusia itu juga salib yang harus mereka pikul setiap hari?
Memikul salib bukanlah hanya berbicara tentang bertahan dalam penderitaan yang
tidak terelakkan. Walaupun terkadang perjuangan manusia itu bisa juga dikatakan
perjuangan yang tidak terelakkan sebab mereka memang harus melakukannya. Jika tidak maka mereka pun disebut sebagai
manusia yang tidak menghargai karunia kehidupan dari Tuhan. Sejak awal manusia
itu telah diberi wewenang untuk berusaha dan mengelola alam semesta ini. Dengan
demikian perjuangan dalam kehidupan ini bukanlah serta merta langsung dikaitkan
dengan penderitaan yang tidak terhindarkan. Melainkan lebih kepada sebuah usaha
untuk mengelola diri manusia itu yang juga merupakan wewenang yang diberikan
Tuhan kepada manusia. Berjuang di pasar
pagi merupakan hak yang diberikan kepada manusia untuk mengelola dirinya
sehingga menjadi manusia yang lebih menghargai ciptaan Tuhan. “Benar
tidak..(ala AA Gym).” Setidaknya BBL telah mencoba mengingatkan para malaikat
pembela kebenaran melalui perenungan sederhana ini. Dari pengalaman yang kita
anggap sederhana dapat muncul perenungan yang dalam dan menghasilkan kekuatan
dan ketaatan menjalankan kehidupan.
LP NUSAKAMBANGAN CILACAP |
Setelah menembuh
perjalanan selama satu jam, sampailah BBL di sebuah tempat yang belum pernah ia
jinakkan, pelabuhan di kota Cilacap. Bergetar rasanya tubuhnya ketika menaiki
kapal penyeberangan. Mungkin yang membaca langsung bisa menebak arah perjalanan
kapal itu. Ya, kapal itu berlabuh di pulau kecil Nusakambangan. Pasti bergetar
tubuhnya sebab BBL hanya mengetahui kisah tempat ini dari orang-orang dan
internet (Pasti saudara tahu yang saya maksudkan bukan?)
Menginjakkan
kaki pertama kalinya rasanya tidak karuan. Bahagia sekaligus rada ciut juga..hehe. Setelah melihat keadaan
kiri-kanan, kegelisahan itu pun semakin
lama semakin berkurang hingga akhirnya yang tersisa adalah terharu dan bahagia.
Bagi BBL, pelayanan ke LP bukanlah kali pertama. Tetapi untuk yang satu ini,
rasanya masih membutuhkan keberanian dan tekat. Keberanian itu pun semakin
stabil ketika melihat pemandangan di depan mata. Para warga binaan sangat
antusias mengikuti ibadah. Sungguh luarbiasa. BBL tidak membayangkan keadaan
seperti itu. Begitu semangatnya mereka mengikuti ibadah dari awal hingga akhir.
Terlebih, yang membuat tersentuh adalah keseriusan dalam ibadah dan kepiawaian
mereka bernyanyi serta memainkan alat musik. BBL bercanda ke sebelahnya
“mungkin ibadah di gereja lebih menarik jika orang-orang dengan semangat yang
seperti ini menyanyikan pujian dalam ibadah.” Saudara yang disebelah hanya bisa
tertawa saja. Tidak tahu itu tanda setuju dengan pendapat BBL atau mau bilang
jika orang yang berkata kepadanya sudah giuleeee. Lagu yang mereka nyanyikan
merupakan ciptaan sendiri dan ada juga hasil arrasement mereka sehingga lagu
itu sangat menarik. Ada liriknya “dulu aku berada dalam kelabu, tetapi di dalam
Yesus aku dibawa dalam terang..”sungguh menyentuh BBL.
Bersama Dr. Dani |
Mengapa mereka
sangat antusias dalam ibadah? Mencoba melihat, mengikuti alur semangat mereka
dalam ibadah menghasilkan jawaban: Dalam ibadah, mereka ingin agar emosinya
disentuh. Baik itu melalui lagu maupun pemimpin ibadahnya. Mereka ingin dibawa
dalam suasana pengharapan yang membuat semakin kuat. Mereka tidak butuh dihakimi lagi sebab mereka sedang menjalani masa tahanan. Yang dibutuhkan adalah dihargai dan
penguatan bahwa hidup mereka di LP bukanlah akhir segala-galanya. Justru dari sanalah
awal Tuhan membawa mereka bangkit dan memahami kebesaran dan kasih Tuhan dalam
hidupnya. Mereka ingin agar orang yang datang tidak mengucilkan melainkan kehadiran
rasa kekeluargaan sebagai kekuatan dalam menjalani kegelisahan hidup. Membawa
mereka dekat kepada Tuhan dengan menghadirkan Tuhan yang maha kasih itu lebih membantu daripada
hadir sebagai hakim yang mencoba menjatuhkan dengan membesar-besarkan
“kesalahan’ dalam perjalanan hidup mereka. Apakah hanya mereka saja yang
membutuhkan penguatan seperti ini? Manusia tidak bisa dilepaskan dari
“sakit”. Oleh karena itu manusia juga
membutuhkan penguatan agar ia dalam menjalani hidup ini dapat lebih baik. Jika
demikian adanya, sudah bukan saatnya lagi menjatuhkan tangga kepada orang yang
telah jatuh dari tangga. Melainkan kehadiran dan tangan yang kita arahkan
kepadanyalah yang dapat menguatkan mereka agar mau mampu untuk berdiri. Artinya
tidak menghakimi orang yang telah terjepit dari berbagai arah melainkan
kehadiran sesama yang mau menjadi sahabat baginya untuk keluar dari
keterpurukan dan bangkit menjadi orang yang lebih setia kepada Tuhan.
Bukankah hal ini
yang sudah mulai luntur dalam kehidupan manusia. Semakin terkikisnya rasa
persaudaraan yang membuat satu dengan yang lain semakin menjauh, Semakin
berkurangnya perenungan bahwa orang lain juga membutuhkan pertolongan, Semakin
hilang keinginan untuk memanusiakan manusia, semakin tingginya keinginan untuk
menyingkirkan orang lain demi mengurangi persaingan, semakin menjauhnya manusia
dari kehendak Tuhan, dan yang terakhir karena semakin banyaknya keinginan
manusia itu. Dengan kesadaran ini malaikat pembela kebenaran diajak untuk
menghadirkan kasih itu dengan saling menguatkan satu dengan yang lain. Tentunya
agar perjuangan yang sedang berjalan ini dapat dikelola sehingga semakin banyak
manusia yang dapat mengatakan bahwa manusia telah melakukan yang dipercayakan
Tuhan kepada ciptaannya. (KisahKasihEfekBahagiaHariIni)
beeeh... keren ah pelayanannya bisa sampe di Nusakambangan.. sukses bro! salam bpunk...!! :)
BalasHapusthanks broth.. salam dari java..
BalasHapus